Tema 2
Flash Fiction ini ditulis untuk mengikuti program #FF2in1 dari www.nulisbuku.com di Facebook dan Twitter @nulisbuku
Hubungan Spesial
Oleh : Evilia Damayanti
***
Semua orang di dunia
ini pasti pernah memimpikan sesuatu di dalam hidupnya, tak terkecuali seorang
wanita sepertiku. Sejak kecil, aku selalu memimpikan ayahku akan mendampingiku
di hari yang paling bahagia, di hari itu ayah akan menyerahkanku pada seorang
pria yang akan menjagaku dan melindungiku.
Aku tidak pernah
mengira hari bahagia itu akan datang terlalu cepat menghampiriku, sudah pasti
ini adalah Takdir dari Tuhan yang sudah dipersiapkan begitu indah untukku. Aku
adalah seorang wanita muda yang telah memiliki suami dua tahun terakhir ini,
memiliki seorang pria selain ayahku yang benar-benar melindungiku.
Setiap hari aku akan
menjadi objek pertama yang ditangkap kedua matanya setelah ia membuka mata dan
saat ia hendak memejamkan matanya di malam hari, setiap pagi aku adalah orang
yang menerima kecupannya saat aku sedang membuatkan kopi hangat untuknya.
Hari-hari yang kurasa sangat menyenangkan, dan aku tidak menyesal telah memilih
jalan hidupku menikah secepat ini. Alasanku untuk bahagia bersamanya justru
lebih kuat dibandingkan dengan hal-hal lain yang dulu sempat membuatku
ragu-ragu untuk memilih jalan hidup seperti ini, jalan hidup dengan memilih dirinya
sebagai teman untuk mengarungi jalan hidupku.
“Kenapa kau selalu
mengikutiku, Han?”
“Aku sudah bilang pada
ayahmu, aku akan menikahimu.”
“Kamu gila? Aku masih
kuliah, dan kita tidak punya hubungan spesial.” Aku agak marah setelah
mendengar ucapan Rehan yang dulu kuanggap hanya gurauan.
“Apa untuk menikahi
seorang wanita diwajibkan memiliki hubungan spesial dulu? Aku akan menciptakan
hubungan spesial itu setelah kita sah menjadi pasangan!”
“Apa? Kau becanda?”
“Apa wajahku terlihat
sedang bermain-main?”
Saat itu aku sempat
ragu karena status mahasiswi yang masih kusandang, dan Rehan juga masih kuliah di kampus yang sama denganku. Jujur saja, laki-laki di
kampusku yang paling menarik adalah Rehan, aku juga tahu bahwa pria itu
tertarik padaku sejak awal dan aku juga sedikit tertarik padanya. Tapi, tanpa ada proses
pendekatan apapun padaku dengan mengejutkan pria itu
meminta langsung pada ayahku, dan aku semakin terkejut saat ayahku menyetujuinya
bahkan ibuku juga.
“Pamali, Nduk. Kalau
menolak lamaran bisa jadi perawan tua...”
Semua keluarga setuju
karena Rehan memang pemuda yang baik, keluarganya pun cukup terpandang.
Teman-temanku mengatakan bahwa aku adalah wanita terbodoh jika aku menolak pria
sesempurna Rehan, meski bagiku Rehan tidak begitu sesempurna yang mereka katakan. Meski begitu,
akhirnya aku menerima pria itu menjadi suamiku dan mulai belajar untuk
menciptakan sebuah hubungan spesial yang pernah dijanjikannya.
Tuhan memberi jalan
atas niat baik kami. Pria yang sekarang menjadi suamiku ini ternyata mampu
menciptakan hubungan spesial yang pernah dijanjikannya, sebuah hubungan cinta
yang tak memiliki batas karena kami sudah menikah dengan cara selayaknya
manusia.
Impianku sebagai
seorang wanita untuk menikah dan memiliki suami yang begitu pantas untukku
telah tercapai, bahkan dengan jalan yang tak terduga karena jalan hidup manusia
merupakan suatu takdir yang telah disiapkan oleh Tuhan. Dan takdir itu akan
selalu menjadi rahasia hingga takdir itu terlaksana.
Flash Fiction ini ditulis untuk mengikuti program #FF2in1 dari www.nulisbuku.com di Facebook dan Twitter @nulisbuku
"Aku akan menciptakan hubungan spesial itu setelah kita sah menjadi pasangan!”
BalasHapusah.. so sweetnya Rehan.. :D
yang begini nih future husband. ga muluk2, langsung lamar aja ke ayah si cewek. ini baru laki.. hahaha
Hahahha, ada gak ya cwo unik kaya bang rehan, dia pngn sosuitan pas udh nikah aja katanya :') Futuru Husband, impian bnyk wanita.. :')
Hapusada ga ya? kalo ada pesen satu dong.. :')
Hapusmantap bgt nih jadi calon suami... hehehe