Rabu, 01 April 2015

#FF2in1 : Hubungan Spesial

Tema 2


Hubungan Spesial

Oleh : Evilia Damayanti


*** 

Semua orang di dunia ini pasti pernah memimpikan sesuatu di dalam hidupnya, tak terkecuali seorang wanita sepertiku. Sejak kecil, aku selalu memimpikan ayahku akan mendampingiku di hari yang paling bahagia, di hari itu ayah akan menyerahkanku pada seorang pria yang akan menjagaku dan melindungiku.

Aku tidak pernah mengira hari bahagia itu akan datang terlalu cepat menghampiriku, sudah pasti ini adalah Takdir dari Tuhan yang sudah dipersiapkan begitu indah untukku. Aku adalah seorang wanita muda yang telah memiliki suami dua tahun terakhir ini, memiliki seorang pria selain ayahku yang benar-benar melindungiku.

Setiap hari aku akan menjadi objek pertama yang ditangkap kedua matanya setelah ia membuka mata dan saat ia hendak memejamkan matanya di malam hari, setiap pagi aku adalah orang yang menerima kecupannya saat aku sedang membuatkan kopi hangat untuknya. Hari-hari yang kurasa sangat menyenangkan, dan aku tidak menyesal telah memilih jalan hidupku menikah secepat ini. Alasanku untuk bahagia bersamanya justru lebih kuat dibandingkan dengan hal-hal lain yang dulu sempat membuatku ragu-ragu untuk memilih jalan hidup seperti ini, jalan hidup dengan memilih dirinya sebagai teman untuk mengarungi jalan hidupku.

“Kenapa kau selalu mengikutiku, Han?”

“Aku sudah bilang pada ayahmu, aku akan menikahimu.”

“Kamu gila? Aku masih kuliah, dan kita tidak punya hubungan spesial.” Aku agak marah setelah mendengar ucapan Rehan yang dulu kuanggap hanya gurauan.

“Apa untuk menikahi seorang wanita diwajibkan memiliki hubungan spesial dulu? Aku akan menciptakan hubungan spesial itu setelah kita sah menjadi pasangan!”

“Apa? Kau becanda?”

“Apa wajahku terlihat sedang bermain-main?”

Saat itu aku sempat ragu karena status mahasiswi yang masih kusandang, dan Rehan juga masih kuliah di kampus yang sama denganku. Jujur saja, laki-laki di kampusku yang paling menarik adalah Rehan, aku juga tahu bahwa pria itu tertarik padaku sejak awal dan aku juga sedikit tertarik padanya. Tapi, tanpa ada proses pendekatan apapun padaku dengan mengejutkan pria itu meminta langsung pada ayahku, dan aku semakin terkejut saat ayahku menyetujuinya bahkan ibuku juga.

“Pamali, Nduk. Kalau menolak lamaran bisa jadi perawan tua...”

Semua keluarga setuju karena Rehan memang pemuda yang baik, keluarganya pun cukup terpandang. Teman-temanku mengatakan bahwa aku adalah wanita terbodoh jika aku menolak pria sesempurna Rehan, meski bagiku Rehan tidak begitu sesempurna yang mereka katakan. Meski begitu, akhirnya aku menerima pria itu menjadi suamiku dan mulai belajar untuk menciptakan sebuah hubungan spesial yang pernah dijanjikannya.

Tuhan memberi jalan atas niat baik kami. Pria yang sekarang menjadi suamiku ini ternyata mampu menciptakan hubungan spesial yang pernah dijanjikannya, sebuah hubungan cinta yang tak memiliki batas karena kami sudah menikah dengan cara selayaknya manusia.

Impianku sebagai seorang wanita untuk menikah dan memiliki suami yang begitu pantas untukku telah tercapai, bahkan dengan jalan yang tak terduga karena jalan hidup manusia merupakan suatu takdir yang telah disiapkan oleh Tuhan. Dan takdir itu akan selalu menjadi rahasia hingga takdir itu terlaksana.







Flash Fiction ini ditulis untuk mengikuti program #FF2in1 dari www.nulisbuku.com di Facebook dan Twitter @nulisbuku

3 komentar:

  1. "Aku akan menciptakan hubungan spesial itu setelah kita sah menjadi pasangan!”

    ah.. so sweetnya Rehan.. :D
    yang begini nih future husband. ga muluk2, langsung lamar aja ke ayah si cewek. ini baru laki.. hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahahha, ada gak ya cwo unik kaya bang rehan, dia pngn sosuitan pas udh nikah aja katanya :') Futuru Husband, impian bnyk wanita.. :')

      Hapus
    2. ada ga ya? kalo ada pesen satu dong.. :')
      mantap bgt nih jadi calon suami... hehehe

      Hapus